KOMPAS
Kompas adalah alat penunjuk arah. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M.
Karena sifat kemagnetannya maka jarum kompas selalu menunjukkan arah utara dan selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Arah yang ditunjuk oleh jarum kompas adalah kutub utara magnetis bumi yang letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara Kanada, di jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi unyuk keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara kompas/magnetis dianggap sama.
Menurut kegunaan dan fungsinya kompas dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
- Kompas Orientasi, yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi dalam suatu perjalanan (orientering). Contohnya kompas silva.
- Kompas Bidik, yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui. Contohnya Kompas Prisma.
- Kompas Geologi, yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan geologi. Contoh .Kompas Geologi.
Bagian –bagian kompas antara lain :
1. Badan/Body kompas yaitu tempat melekatnya komponen-komponen kompas.
2. Jarum Kompas Selalu menunjuk arah utara-selatan pada posisi bagaimanapun (dengan syarat tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya.)
3. Skala kompas, menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin.
Cara Penggunaan kompas :
Penggunaan kompas pada prinsipnya yang paling penting diperhatikan adalah kompas harus horozontal, maka pembacaan skala peta melalui garis fisir, sedangkan pada kompas orienteering (misal kompas silva) yang paling penting diperhatikan adalah Utara Kompas harus sejajar dengan Utara peta.
Faktor kesalahan pada sudut bacaan kompas
Penyebab dari kesalahan ini antara lain :
- Karena benturan dengan benda keras.
-Cairan yang terdapat dalam tabung kompas membeku (pengaruh waktau atau cuaca), sehingga jarum atau piringan kompas tidak bergerak bebas.
-Ada kesalahan indeks yaitu penunjuk indeks skala bacaan kompas tidak segaris lurus dengan garis penunjuk arah bacaan.
-Garis penunjuk arah bacaan tidak segaris lurus dengan pisir/garis rambut pembidik objek.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian kompas yaitu :
- Jauhkanlah dari benda-benda yang mengandung unsur logam seperti golo/parang, pisau, gunting, victorinoks, dll
- Jauhkan dari benda-benda elektronik seperti : TV, jam tangan, walkman, dll.
- Sesama kompas dilarang saling berdekatan !!!!
TEKNIK PETA KOMPAS
Sebelum masuk pada teknik peta kompas yang perlu duketahui adalah Azimuth dan Back azimuth. Azimuth adalah sudut antara sasaran terhadap kutub magnetik bumi (sudut kompas) sedangkan Back Azimuth adalh kebalikan dari Azimuth. Cara praktisnya sebagai berikut :
Jika Azimuth < 180° maka Back Azimuthnya = Azimuth + 180°
Jika Azimuth >180° maka Back Azimuthnya = Azimuth – 180°
Orientasi Peta
Orientasi Peta yaitu menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (menyamakan utara peta dengan utara kompas).
Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncak, sungai desa, dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda di peta adalah benar.
Cara-cara orientasi peta antara lain :
- Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
- Letakkan peta pada medan datar.
- Samakan utara peta dan utara kompas (peta yang diputar), dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi.
- Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan.
- Ingat tanda-tanda medan itu, bentuknya tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap benda medan (sifat-sifat garis kontur).
Resection
Resection adalah menetukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Bila kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang punggungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan yang lainnya yang dibidik.
Langkah-langkah melakukan resection :
1. Lakukan orientasi peta.
2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah.
3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut.
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik.
5. Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta.
Intersection
Intersection adalah menentukan posisi suatu titik pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan tanpa harus ke tempat tersebut.
Langkah-langkah melakukan Intersection adalah :
1. Lakukan orientasi peta.
2. Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
3. Bidik obyek yang kita amati
4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1 – 3.
6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi yang dimaksud.
Menentukan Arah Tanpa Kompas
1. Dengan Tanda-Tanda Alam
- Kuburan Islam Menghadap Utara
- Mesjid menghadap kiblat, untuk Indonesia menghadap ke barat laut
- Bagian pohon yang berlumut tebal menunjukkan arah timur, karena sinar matahari yang belum terik pada pagi hari.
2. Dengan Jarum Jam Arloji
Jika berada di daerah sebelah utara Khatulistiwa, jarum jam diarahkan ke matahari, garis pembagi sudut antara jarum kecil tersebut dengan angka 12 menunjukkan arah utara. Jika berada di daerah sebelah selatan khatulistiwa, caranya sama, hanya yang didapat adalah arah selatan.
3. Dengan Perbintangan
Perhatikan rasi bintang Crux (Bintang Salib atau Gubuk Penceng). Perpanjangan garis diagonal yang memotong horizon dari tempat kita adalah Selatan.
Penampang Lintasan
Penampang lintasan adalah penggambaran secara proposional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan. Sebagaimana kita ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pandangnya dari atas, agak sulit bagi kita untuk membayangkannya bagaimana bentuk medan lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk medan sebenarnya. Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah penampang lintasan
Berapa manfaat penampang lintasan :
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan
2. Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan.
3. Dapat mengetahui titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu.
Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang.
Langkah-langkah membuat penampang lintasan :
a. Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasa yang diruncing , penggaris dan penghapus
b. Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan mdpl. Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.
c. Tempatkan titik awal di sumbu x = 0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik tersebut. Lalu beda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang akan anda buat. Demikian seterusnya hingga titik terakhir.
d. Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik tersebut dihubungkan satu sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan mendatar.
e. Tambahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama sungai, puncak, dan titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak/camp dan titik istirahat), ataupun tanda medan lainnya.
Catatan : informasi tentang vegetasi pada setiap lintasan, dan skala penampang akan lebih membantu pembaca dalam menggunakan penampang yang telah dibuat.
PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN
Peta adalah merupakan gambaran permukaan Bumi yang di perkecil. seperti kenampakan yang dilihat dari atas,disertai dengan simbol yang mewakili kenampakan di permukaan Bumi & tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. Kenampakan di permukaan Bumi yang bulat,pada sebuah peta digambarkan dengan bidang datar sehingga diperlukan proyeksi. Pembuatan peta dapat dilakukan dengan pengukuran, penggunaan citra penginderaan jauh dan SIG.
Menentukan Suatu Letak Dalam peta
Alat dan Bahan
1. Peta Topografi atau rupa bumi
2. Busur derajat
3. Kompas
4. Pensil dan penggaris
Cara Kerja
1. Carilah titik titik atau objek minimal 3 buah titik yang ada dilapangan namun sudah tergambar di Peta.
2. Lalu bidiklah sasaran dengan kompas dari tempat kita berada ke masing-masing ketiga titik tersebut.
3. Lihatlah pada kompas dan tentukan arah Azimut pada masing-masing titik. Kemudian hitunglah back azimutnya.
4. Kemudian hasil perhitungan back azimut tersebut gambarkan dalam peta. ketiga titik tersebut, yakni A, B, dan C dilukiskan ke dalam peta dengan menggunakan busur derajat.
5. Perpotongan dari ketiga garis tersebut adalah tempat atau posisi kita berada
Cara Mencari Azimuth di Lapangan
Alat dan Bahan
Kompas GeologiØ
Langkah Kerja
1. Tentukan Objek yang akan dicari arah Azimutnya
2. Bidik dengan kompas
3. Baca sudut yang tertera dalam kompas yang ditunjukkan oleh jarum kompas
Cara Mencari Back Azimuth (sumber : Nurmala dewi. Geografi SMA. BSE)
1. Bila sudut kompas lebih dari 180, maka back azimuthnya dikurangi 180.
2. Bila sudut kompas lebih kurang 180, maka back azimuthnya ditambah 180.
3. Bila ikhtilaf Utama Peta (UP), Utara Magnet (UM), UM Timur, maka sudut
4. kompas dikurangi ikhtilaf UP < UM Timur tersebut.
5. Bila ikhtilaf UP, UM Barat, maka sudut kompas ditambah ikhtilaf UP, UM barat tersebut.
Menentukan Suatu Letak Dalam peta
Alat dan Bahan
1. Peta Topografi atau rupa bumi
2. Busur derajat
3. Kompas
4. Pensil dan penggaris
Cara Kerja
1. Carilah titik titik atau objek minimal 3 buah titik yang ada dilapangan namun sudah tergambar di Peta.
2. Lalu bidiklah sasaran dengan kompas dari tempat kita berada ke masing-masing ketiga titik tersebut.
3. Lihatlah pada kompas dan tentukan arah Azimut pada masing-masing titik. Kemudian hitunglah back azimutnya.
4. Kemudian hasil perhitungan back azimut tersebut gambarkan dalam peta. ketiga titik tersebut, yakni A, B, dan C dilukiskan ke dalam peta dengan menggunakan busur derajat.
5. Perpotongan dari ketiga garis tersebut adalah tempat atau posisi kita berada
Cara Mencari Azimuth di Lapangan
Alat dan Bahan
Kompas GeologiØ
Langkah Kerja
1. Tentukan Objek yang akan dicari arah Azimutnya
2. Bidik dengan kompas
3. Baca sudut yang tertera dalam kompas yang ditunjukkan oleh jarum kompas
Cara Mencari Back Azimuth (sumber : Nurmala dewi. Geografi SMA. BSE)
1. Bila sudut kompas lebih dari 180, maka back azimuthnya dikurangi 180.
2. Bila sudut kompas lebih kurang 180, maka back azimuthnya ditambah 180.
3. Bila ikhtilaf Utama Peta (UP), Utara Magnet (UM), UM Timur, maka sudut
4. kompas dikurangi ikhtilaf UP < UM Timur tersebut.
5. Bila ikhtilaf UP, UM Barat, maka sudut kompas ditambah ikhtilaf UP, UM barat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar