Panduan Pembina Pramuka, Pramuka, Pramuka dan Pramuka
BAB 1
PENGHAYATAN ANGGARAN DASAR PRAMUKA
1. Pendahuluan
a. Faktor yang melatarbelakangi Kepres RI No. 104 Tahun 2004 dan SK Kwarnas No. 086 tahun 2005 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka adalah :
• Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur dalam material, spiritual dan beradab.
• Kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
• Upaya pendidikan bagi kaum muda dengan sasaran meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan kebutuhan yakni : Negara Kesatuan Republik Indonesia, ideologi dan lingkup nusantara.
b. Fungsi Anggaran dan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dalam Gerakan Pramuka yakni :
• Landasan hukum dan pengambilan kebijakan gerakan Pramuka
• Petunjuk pelaksanaan
2. Pokok Bahasan
1. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan, berdasarkan Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
2. Gerakan ini bernama Gerakan Pramuka yaitu gerakan kepanduan Praja Muda Karana (Rakyat muda yang berkarya)
3. Tugas pokok gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi generasi muda yakni generasi yang lebih lanjut dapat bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta menciptakan dunia yang lebih baik.
3. Sifat gerakan Pramuka
• Gerakan Pramuka adalah nama kepanduan yang ada di Indonesia.
• Organisasi pendidikan yang anggotanya sukarela, tidak melihat pada unsur Suku, Agama dan Ras (SARA)
• Ikut membantu masyarakat dengan pendidikan non formal, di luar sekolah dan keluarga.
• Menjamin kemerdekaan tiap anggota untuk beragama dan beribadah sesuai agamanya.
4. Usaha-usaha yang dilakukan Gerakan Pramuka
a. Usaha untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka dilakukan dengan berbagai cara, misalnya :
• Budi pekerti lewat pemantapan moral, fisik, pengetahuan dan pengalaman. Dilakukan lewat beberapa hal, yakni :
- Penguatan agama, iman dan taqwa
- P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
- Menciptakan kerukunan beragama
- Kepedulian terhadap alam dan lingkungan
• Memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
• Memupuk perasaan cinta tanah air
• Memupuk persaudaraan nasional dan internasional
• Memupuk percaya diri, inovatif dan kreatif
• Memupuk rasa tanggung jawab dan disiplin
• Memupuk kewiraan dan leadership.
• Membina dan melatih panca indera, daya pikir, keterampilan dan hasta karya.
• Bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah, praktis, dilakukan di alam terbuka dengan tujuan pembentukan mental.
• Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan untuk memupuk rasa persaudaraan dan perdamaian.
• Bakti masyarakat dan ekspedisi
• Mengadakan kemitraan, kerjasama dengan organisasi kepemudaan lain.
• Kerjasama dengan instansi dalam pembangunan nasional
• Memasyarakatkan gerakan Pramuka di kalangan kaum muda.
b. Diadakan sarana dan prasarana yang memadai
BAB 2
KEPRAMUKAAN (SEJARAH)
1. Pengertian
Kepramukaan adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan menarik dan menyenangkan bagi anak-anak di bawah tanggung jawab orang dewasa, dilaksanakan di alam terbuka, di luar sekolah dan keluarga, dengan menggunakan prinsip dan metode khusus.
Kepramukaan juga didefinisikan sebagai :
a. Suatu gerakan pendidikan
b. Suatu proses
c. Aktivitas dinamis, bergerak maju sepanjang hayat.
d. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk komunikasi antara pembina dan peserta didik.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia, Pramuka adalah nama diri anak didik yang dibina dalam gerakan Pramuka sedangkan kepramukaan adalah ilmu dan materi-materi yang diajarkan dalam gerakan Pramuka.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana (Sri Sultan Hamengkubuwono IX), juga dianggap merupakan perpaduan kata pra yang artinya sebelum, dan muka yang artinya depan (yang terdepan). Diharapkan anggota Pramuka mampu menjadi yang terdepan.
2. Sifat
Resolusi kepanduan dunia di Kopenhagen Denmark mengungkapkan bahwa sifat gerakan Pramuka yakni :
a. Nasional, yakni sebagai keadaan, kebutuhan dan kepentingan negara.
b. Internasional, yakni sebagai salah satu cara menciptakan perdamaian dunia.
c. Universal. Maksudnya semua negara di dunia ini menjadi media dalam kegiatan kepanduan.
3. Fungsi
• Sebagai sebuah permainan (game) yakni permainan yang digunakan sebagai sarana pendidikan.
• Sebagai sebuah pekerjaan, yakni pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab jiwa dari orang dewasa.
• Sebagai pencapaian maksud yakni alat untuk membentuk manusia berkualitas tinggi, sebagai pelengkap pendidikan di sekolah dan keluarga. Kegiatan dalam kepramukaan harus :
a. Diprogramkan
b. Direncanakan
c. Dilaksanakan
d. Dievaluasi
4. Asal-usul
Kata Pramuka dalam bahasa Inggris disebut dengan scout. Berasal dari kata out – scout (di luar) atau scouting (kebanyakan di luar). Awalnya didirikan oleh Lord Robert Stephenson Smith Baden Powell of Gilwell. Salah seorang warga Inggris yang dilahirkan di London pada 22 Februari 1857. Ia melihat saat itu banyak anak muda Inggris yang mengalami kerusakan moral. Karenanya ia berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yang dilakukan di luar rumah, sifatnya menarik dan menantang. Beliau akhirnya dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia. Istri Baden Powel bernama Olive Simclair Swames, lahir pada tanggal 22 Februari 1889. Baden Powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Kenya, Afrika.
Nama gerakan Pramuka mengalami perubahan beberapa kali, yakni :
• 1908 – Scout oleh Bapak Pandu Sedunia
• 1912 – Padvinder (Belanda) – Nederland Padvinder Organization (NPO)
• 1914 – Nederland Indische Padvinder Organization (NIPV)
• 1916 – Javasche Padvinder Organization (JPO) oleh Mangkunegara VII
• 1918 – Padvinder Moehammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan
• 1920 – Hizbul Wathan (HW)
• 1928 – Pandu.
H. Agus Salim pendiri Syarikat Islam menyebutkan Pandu Anshor (NU), setelah peringatan Sumpah Pemuda dan dikenalnya lagu Indonesia Raya, namanya kembali berubah menjadi Pandu.
• 1930 – terjadi Fusi (Penyatuan), mengubah namanya menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KPI)
• 1931 – Persatuan Angkatan Pandu Indonesia (PAPI)
• 1940 – Perkino
• 1943 – Sheinen Sheinondan (saat Jepang menjajah Indonesia)
• 1945 – Pandu Rakyat Indonesia
• 1951 – Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo)
• 1954 – Poppindo dan PKPI
• 1958 – Seminar Kepanduan
• 1960 – Ipindo dan Poppindo serta PKPI melebur adlam Perkindo
• 1961 – Gerakan Pramuka, berdasarkan Skep No. 238 tahun 1961. Itulah yang digunakan hingga tahun kini. Penyerahan panji negara pada gerakan Pramuka dilakukan pada 14 Agustus 1961, yang kemudian diperingati sebagai hari lahir Pramuka Indonesia, setelah sebelumnya yakni pada 20 Mei 1961 ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang gerakan Pramuka.
Pada tahun 1967, gerakan Pramuka Indonesia terdaftar di Pandu se-Dunia, menyusul pada tahun 1975 Pandu Putri Indonesia.
5. Lima Unsur utama :
a. Prinsip Dasar Kepramukaan
b. Metode Kepramukaan
c. Kode Kehormatan Pramuka
d. Motto Gerakan Pramuka
e. Kiasan Dasar Gerakan Pramuka
BAB 3
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
1. Pengertian
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah taqwa pada Tuhan, peduli bangsa dan tanah air serta alam semesta.
2. Fungsi
Prinsip Dasar Kepramukaan berfungsi sebagai :
a. Norma hidup bagi anggota
b. Landasan kode etik
c. Pedoman
d. Landasan dalam mencapai tujuan
3. Prinsip Dasar Kepramukaan ditumbuhkembangkan melalui penghayatan. Hakikat Pramuka sebenarnya adalah menerima secara sakral. Prinsip Dasar Kepramukaan yakni :
a. Iman dan taqwa
b. Peduli bangsa dan tanah air, peduli kepada sesama hidup dan juga alam semesta.
c. Peduli diri pribadi
d. Taat pada kode kehormatan
BAB 4
METODE KEPRAMUKAAN
1. Metode adalah cara yang dilakukan untuk mendapatkan tujuan semudah mungkin.
2. Kegiatan dalam kepramukaan harus menantang dan menarik, juga menyenangkan.
3. Unsur dalam metode kepramukaan yakni :
a. Pengamalan kode kehormatan, melalui :
1) Ibadah sesuai agama masing-masing
2) Suka menolong dan tidak mudah putus asa
3) Menepati janji dan jujur
b. Belajar sambil melakukan, dengan cara :
1) Sebanyak mungkin melakukan praktik praktis
2) Lebih banyak melakukan daripada menonton
c. Sistem kelompok, bertujuan untuk :
1) Belajar dipimpin dan memimpin
2) Sebagai wadah untuk membangun kerukunan
d. Kegiatan menantang dan mengikat
1) Menantang dan menarik minat
2) Kreatif, inovatif dan rekreatif
3) Disesuaikan dengan usia dan jasmani
e. Kegiatan di alam terbuka, untuk :
1) Menunjukkan saling ketergantungan antara manusia dan alam
2) Menjaga lingkungan demi masa depan generasi
3) Membina kerjasama dan rasa memiliki alam
f. Sistem tanda kecakapan, melalui :
1) SKU (Syarat Kecakapan Umum) yang disimbolkan lewat pemasangan TKU (Tanda Kecakapan Umum)
2) SKK (Syarat Kecakapan Khusus) yang disimbolkan lewat pemasangan TKU (Tanda Kecakapan Khusus)
3) SPG (Syarat Pramuka Garuda) yang disimbolkan lewat TPG (Tanda Pramuka Garuda)
g. Sistem satuan terpisah, dengan melakukan pembinaan bagi putera oleh pembina putra. Begitu juga, peserta didik puteri dibina oleh puteri.
h. Sistem Among
Ing Ngarso sing Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
4. Metode kepramukaan merupakan ciri khas pendidikan
BAB 5
KODE KEHORMATAN PRAMUKA
1. Pengertian
Kode kehormatan adalah suatu norma kesadaran mengenai akhlak yang tersimpan dalam hati orang sebagai akibat orang tersebut tahu akan harga dirinya. Pada Pramuka, kode kehormatan merupakan janji dan ketentuan moral.
2. Kode Kehormatan pada Pramuka
a. Satya : Janji seorang Pramuka
b. Darma : Ketentuan moral yang harus dipatuhi
3. Satya Pramuka
Yakni menjadi :
a. Janji yang diucapkan
b. Tindakan pribadi, dan
c. Titik tolak proses pendidikan
4. Darma Pramuka
Merupakan :
a. Alat proses pendidikan
b. Upaya memberi pengalaman praktik
c. Landasan gerak gerakan Pramuka
d. Kode etik organisasi
Kode kehormatan disesuaikan dengan perkembangan jasmani dan rohani.
5. Siaga (7 -10 tahun)
Memiliki kode kehormatan yang disebut dengan Dwi Satya dan Dwi Darma
Dwi Satya
Demi Kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mengikuti Tata Krama Keluarga
- Setiap hari berbuat kebaikan
Dwi Darma
Siaga itu :
- Berbakti pada ayah dan bundanya
- Berani dan tidak putus asa
6. Penggalang (11 – 16 tahun)
Memiliki kode kehormatan yang disebut Tri Satya dan Dasa Darma.
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- Menepati Dasa Darma
Dasa Darma
Pramuka Itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan Kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
7. Penegak (17 – 20 tahun) dan Pandega (21 – 25 tahun)
Memiliki kode kehormatan yang disebut Tri Satya dan Dasa Darma.
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasa Darma
Dasa Darma
Pramuka Itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan Kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
BAB 6
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
1. Pengertian
Motto adalah semboyan yang diciptakan dalam usaha memberikan spirit bagi anggota dan visi dan misi lembaga
2. Motto Gerakan Pramuka
Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan
3. Fungsi Motto
a. Menambah rasa percaya diri
b. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara
c. Setiap mengamalkan satya dan darma selalu ada motto
d. Rasa bangga menjadi anggota Pramuka
e. Memiliki budaya kerja yang dilandasi oleh pengabdian
BAB 7
KIASAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
1. Satuan
Kantor Pusat disebut dengan Kwartir yang berarti Markas.
a. Siaga yakni anggota Pramuka yang berumur 7 – 10 tahun. Satuannya adalah Perindukan. Perindukan terdiri atas beberapa barung. (tempat penjaga rumah/ bangunan).
b. Penggalang yakni anggota Pramuka yang berusia 11 – 16 tahun. Satuannya adalah Pasukan. Pasukan terdiri atas beberapa regu(gardu, pangkalan untuk ronda).
c. Penegak yakni anggota Pramuka yang berusia 17 – 20 tahun. Satuannya adalah Ambalan. Ambalan terdiri atas beberapa sangga (rumah penggarap sawah).
d. Pandega adalah Pramuka yang berusia 21 – 25 tahun. Satuannya adalah Racana (pondasi atau alas tiang umpak – atap)
2. Penggunaan Kiasan Dasar
a. Dimaksudkan untuk mengembangkan :
1) Kembangnya imajinasi peserta didik
2) Mendorong kreatifitas dan keikutsertaan dalam kegiatan
b. Penggunaan Kiasan Dasar disesuaikan dengan tingkat perkembangan jiwa peserta didik. Misalnya :
1) S = Hal-hal yang bersifat fantastik dan menyenangkan (hijau)
2) G = Hal-hal yang berhubungan dengan jiwa kepahlawanan (merah)
3) T = Hal-hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan (kuning)
4) D = Simulasi tentang jabatan kepemimpinan (cokelat)
BAB 8
SISTEM PENDIDIKAN DALAM GERAKAN PRAMUKA
Pikiran Orang Dewasa
1. “Saya belajar kalau saya mau, saya mau belajar kalau itu perlu, saya anggap perlu kalau itu menguntungkan. Saya merasa beruntung kalau pekerjaanku, karyaku berhasil dan orang lain atau masyarakat menghargai aku dan karyaku”
2. Orang dewasa itu dikatakan dewasa jika bersifat mandiri, peduli, bertanggung jawab dan memiliki komitmen.
3. Cara mendewasakan orang dewasa dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan membina :
a. Moral/ mental dan spiritual
b. Fisik
c. Intelektual
d. Emosional
e. Sosial
4. Pandega berarti orang dewasa muda
5. Sistem Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dapat dilihat dalam gambar
Gambar 1. Sistem Pendidikan dalam Gerakan Pramuka Indonesia
6. Kepramukaan dilakukan untuk meng-Indonesia-kan anak bangsa yang ber-bhinneka sebagai manusia yang ber-Imtaq dan ber-iptek
BAB 9
MEMAHAMI PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
1. Dasar Pertimbangan
a. Psikologis
Kegiatan akan menarik dan berhasil jika disesuaikan dengan minat, bakat, kemampuan dan keinginan peserta didik.
b. Sosiologis
Secara naluri, peserta didik akan merasa ikut serta memiliki, dan akan aktif mengikutinya.
2. Kebutuhan Peserta Didik
a. Tempat dan kesempatan : untuk memperoleh kegiatan yang mungkin untuk dilaksanakan
b. Peningkatan daya cipta (kreativitas)
c. Daya pembaharuan (inovasi)
3. Upaya memenuhi Kebutuhan Peserta Didik
a. Sajikan kegiatan yang menarik sesuai kebutuhan mereka dengan mengarah kepada kegiatan kehidupan beragama.
b. Pemeliharaan kesehatan dan ketangkasan
c. Pelestarian seni budaya
d. Kegiatan Produktif
a. Ketahanan mental, spiritual, emosional dan sosial
BAB 10
PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK (PRODIK)
Untuk membuat program kegiatan peserta didik perlu diperhatikan langkah-langkah berikut :
1. Apa yang akan dilakukan?
Apa tujuannya?
Metode apa yang akan dipakai?
2. Macam-macamnya? Program tahunan, bulanan, mingguan atau pertemuan?
3. Hal yang perlu diperhatikan : menarik dan menantangkah kegiatannya?
4. Sumber bahan? Mula, bantu, tata (SKU), SKK, Hasil pengamatan?
5. Langkah-langkah menyusun! Sesuaikan dengan golongan
6. Sasaran kegiatan :
a. Spiritual h. Keterampilan
b. Patriotisme i. Pembangunan watak
c. Disiplin j. Seni Budaya
d. Kecerdasan k. Lomba
e. Ketangkasan l. Kesehatan
f. Pengetahuan m. Perdamaian dunia
g. Gotong royong
7. Yang bertugas membuat program adalah dewan satuan.
BAB 11
UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
1. Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan.
2. Tujuan upacara dalam gerakan Pramuka yakni :
a. Membangun ketertiban dalam hidup
b. Belajar untuk dipimpin dan memimpin
c. Meningkatkan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
d. Dilakukan dalam suasana khidmat
3. Macam-macam upacara
a. Upacara umum
b. Upacara pembukaan dan penutupan
4. Tiga versi upacara berdasarkan kehadiran pembina
a. Pembina hadir dan bersedia menjadi pembina upacara
b. Pembina hadir tapi tidak bersedia menjadi pembina upacara
c. Pembina tidak hadir
BAB 12
FORUM DALAM KEPRAMUKAAN
1. Forum SGTD
a. Pertemuan Dewan Satuan (Siaga), yang diketuai oleh seorang pradana.
b. Pertemuan Dewan Kehormatan (Penggalang), yang diketuai oleh seorang pimpinan regu (Pinru)
Yang dibicarakan dalam forum ini adalah Program Kerja (Pogja), Penerimaan Anggota Baru (PAB), Pelantikan, renungan jiwa.
2. Pertemuan Besar
a. Siaga (S)
- Pesta siaga
- Bazaar
- Gerak dan lagu
- Karnaval
- Pameran lukisan
b. Penggalang (G)
- Jambore (Mulai tingkat Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasional)
- Lomba Tingkat (1, 2, 3, 4 dan 5)
c. Penegak (T)
- Bakti Masyarakat
d. Pandega (D)
- Satuan Karya (Saka)
- Perkemahan Wirakarya
- Raimuna
3. Latihan Keterampilan
BAB 13
PERTEMUAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
1. Fungsi
Fungsi pertemuan dalam kepramukaan adalah untuk :
a. Menjadi wadah tukar menukar informasi
b. Terciptanya media kegiatan peserta didik yang terintegrasi
c. Pertemuan berdasar Metode dalam Kepramukaan, sehingga terarah dengan baik
2. Pertemuan disesuaikan dengan usia dan berpegang pada satuan terpisah
3. Cara memasukkan nilai pendidikan dalam pertemuan
a. Tetapkan sasaran tegas (penilaian)
b. Tetapkan Prinsip Dasar Kepramukaan
c. Libatkan secara penuh PDD
d. Praktek praktis :
- Learning by doing
- Learning by teaching
- Doing to learn
- Learning to earn (makan)
- Earning to life
- Life for server
4. Pertemuan diprogramkan
a. Bersumber pada Dasa Darma dan Tri Satya
b. Semua program dilakukan untuk mendapatkan SKU dan SKK
c. Peserta didik sebagai pelaksana dengan tujuan perkembangan jiwa leadership dan terjalinnya komunikasi yang baik
BAB 14
MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA
1. Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan) dipilih lewat Mugus (Musyawarah Gugus Depan)
2. Mabi berperan memberi bimbingan, bantuan moril dan organisatoris, bantuan material dan juga finansial kepada kwartir. Mabi wajib berkoordinasi dengan jajarannya.
Pembagian mabi :
a. Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional) berpangkalan di pusat (Jakarta, Indonesia)
b. Mabida (Majelis Pembimbing Daerah) terletak di ibukota Propinsi. Untuk daerah Sulawesi Selatan terletak Makassar.
c. Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang) berada di Ibukota kabupaten. Daerah Luwu Utara di Masamba.
d. Mabisaka (Majelis Pembimbing Satuan Karya).
e. Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting) terletak di ibukota kecataman. Di Bone-Bone.
f. Mabisa (Majelis Pembimbing Desa) terletak di kantor desa.
g. Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan) terletak di sekolah.
3. Mabigus terdiri atas :
a. Seorang ketua
b. Seorang atau beberapa orang wakil ketua
c. Seorang sekretaris
d. Beberapa anggota
4. Pada level perguruan tinggi, SK Pengurus diserahkan kepada Kwarda (Kwartir Daerah)
BAB 15
MEMBINA PRAMUKA
1. Pengertian
Membina Pramuka adalah giat yang : memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing/ mengembangkan kepribadian, pengetahuan, dan kecenderungan peserta didik menjadi manusia yang kreatif, inovatif dan mandiri.
2. Hakikat Membina
Hakikat membina adalah membentuk manusia seutuhnya.
3. Membina dapat dilaksanakan secara formal, informal dan non-formal.
4. Hal yang perlu diketahui :
a. Tentang anak didik
b. Tentang metode yang akan digunakan untuk membina anak didik
5. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
a. Keadaan peserta didik
b. Kondisi lingkungan
c. Keadaan sarana dan prasarana
6. Membina sebenarnya bukan melatih Pramuka untuk tahu apa, tapi untuk menjadi apa.
7. Manusia yang ingin dicapai
Manusia yang :
a. Mandiri
b. Peduli
c. Bertanggung jawab, dan
d. Teguh janji
BAB 16
MENCIPTAKAN KEGIATAN YANG MENARIK
1. Untuk menciptakan kegiatan yang menarik, maka salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah menempatkan anak didik sebagai subjek (pelaku), bukan sebagai objek. Anak didik mestinya lebih banyak menjadi pemain daripada sekedar penonton.
2. Peserta dilibatkan untuk menciptakan kegiatan menarik dan sesuai aspirasi mereka. Kegiatan menjadi menantang atau tidak ditentukan oleh peserta didik, bukan oleh pembina.
3. Peserta didik belajar sambil melakukan, sasarannya adalah :
a. Peserta didik merasakan bagaimana acara kegiatan
b. Peserta didik merasakan proses yang dilakukan
c. Peserta didik belajar cara mengatasi masalah
4. Kegiatan yang menantang dan menarik adalah :
a. Kegiatan tersebut baru dilakukan, bisa diperoleh dengan melakukan inovasi. Kegiatan yang telah berulang-ulang dilakukan akan menimbulkan perasaan bosan pada peserta didik.
b. Dapat mengembangkan kreativitas peserta.
c. Dapat mengembangkan berbagai keterampilan yang dimiliki peserta didik.
d. Bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat.
5. Kegiatan yang mengandung pendidikan
a. Kaum muda sukses dalam kegiatan
b. Segala upaya dilakukan untuk mencapai tujuan
c. Ada pengembangan, pengetahuan dan pengalaman di dalamnya
d. Sesuai dengan jika peserta didik.
6. Cara menyusun kegiatan yang menarik
a. Pembina melibatkan peserta
b. Lakukan pengelompokan sejenis
c. Perhatikan :
- Skala prioritas
- Sesuaikan dengan kondisi waktu dan tempat
- Program yang selaras dengan tujuan
- Kondisi masyarakat
d. Pembina mengajak pimpinan regu memilih metode yang tepat.
BAB 17
KOMUNIKASI DAN BERGAUL DENGAN PESERTA DIDIK
1. Komunikasi yang baik dan pergaulan yang harmonis antara pembina dengan peserta didik akan menjadi faktor pendukung keberhasilan pendidikan kepramukaan.
2. Bergaul adalah segenap aktivitas penyatu panduan antara giat peserta didik dan pembina yang saling mempengaruhi untuk mencapai kesuksesan.
3. Prinsip-prinsip hubungan insani :
a. Adanya sinkronisasi dengan tujuan program pendidikan bagi peserta didik
b. Terciptanya suasana kerja yang menyenangkan
c. Adanya informalitas yang wajar
d. Penghargaan atas prestasi yang telah dilakukan
4. Tips komunikasi yang baik
a. Bersikap sopan
- Tepati janji
- Hargai orang lain
- Pandai-pandailah berterima kasih
b. Jika berucap, usahakan orang lain mengerti dengan jelas apa yang kita ucapkan. Berbicaralah dengan tempo yang tidak terlalu cepat, juga tidak terlalu lambat. Sesuaikan suara dengan kondisi.
c. Berusahalah untuk menjadi ramah dan bersahabat dengan peserta didik.
5. Pramuka adalah agent of change : Pembaharu selama hayat. Untuk Pramuka siaga, menjadi pembaharu di lingkungan keluarga. Penggalang menjadi pembaharu di keluarga, masyarakat dan lingkungan, sedangkan penegak dan Pandega menjadi pembaharu di lingkungan luas.
BAB 18
PERAN, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB PEMBINA PRAMUKA
1. Peranan Pembina
a. Pembina adalah anggota dewasa yang terlibat langsung dalam kegiatan dengan memperhatikan terpenuhinya kebutuhan kebutuhan peserta, kegiatan yang berkonsep kekinian, menarik dan menantang.
b. Dalam berinteraksi dengan peserta didik, tidak pernah terlepas dari Prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan dan sistem among.
c. Pembina adalah sukarelawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip dalam kepramukaan dan sebagai mitra peserta didik.
2. Tugas Pembina Pramuka
a. Memperhatikan 3 pilar pendidikan atau kegiatan, yakni :
1) Kegiatan modern, terkini dan baru
2) Bermanfaat bagi peserta didik
3) Taat pada kode kehormatan Pramuka
b. Sukarelawan yang menempatkan posisinya sebagai mitra bagi peserta didik. Peserta didik menjadi sumber pendidikan. Pembina bertugas untuk memberi motivasi, stimulus, bimbingan, bantuan dan menyediakan fasilitas bagi peserta didik.
c. Membantu gugus depan dalam hubungan masyarakat, orang tua, wali dan masyarakat.
3. Tanggung Jawab Pembina
a. Terselenggaranya kepramukaan pada satuan Pramuka
b. Melaksanakan kegiatan berlandaskan pada metode kepramukaan dan prinsip dasar kepramukaan
c. Sesuai dengan visi misi gerakan Pramuka dalam kemandirian dan kepedulian masyarakat
d. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian baik, berwatak dan berjiwa Pancasila serta menjadi anggota masyarakat yang baik.
e. Bertanggung jawab pada Tuhan, masyarakat, lingkungan dan diri sendiri.
4. Jumlah Pembina
Tugas pembina cukup berat, maka jumlah pembina diatur sebagai berikut :
a. Pembina siaga 1 orang, minimal 20 tahun
Pembantu Pembina 25 tahun
Pembantu pembina penegak 1 orang, minimal 23 tahun
d. Pembina pandega 1 orang, minimal 25 tahun
Pembantu pembina pandega 1 orang, minimal 25 tahun
e. Pembina setidaknya pernah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD)
BAB 19
SKU/ TKU, SKK/ TKK, SPG/ TPG
1. SKU/ TKU (Syarat Kecakapan Umum/ Tanda Kecakapan Umum)
Gambar 2. SKU/ TKU
2. SKK/ TKK (Syarat Kecakapan Khusus/ Tanda Kecakapan Khusus)
Gambar 3. SKK/ TKK
a. Tingkatan TKK
1. Pada tingkatan S hanya ada 1 tingkat, bentuknya segitiga.
2. TKK pada tingkat G, T, dan D terdiri atas 3 tingkat, yakni :
a. Purwa, berbentuk lingkaran, dengan garis pinggir, dan diameter 2,5 cm.
b. Madya, berbentuk persegi, dengan ukuran sisi + 2,5 cm
c. Utama, berbentuk segi lima beraturan.
Yang membedakan antara G, T dan D dalam TKK adalah warnanya. Untuk G berwarna merah, sedangkan pada T dan D berwarna kuning.
b. TKK Wajib
Berjumlah 10 buah, beberapa di antaranya adalah : berkemah, menabung, menjahit, pengamat.
3. SPG/ TPG (Syarat Pramuka Garuda/ Tanda Pramuka Garuda)
a. Pramuka garuda adalah seorang Pramuka yang dapat menjadi teladan dan telah memenuhi syarat sebagai seorang Pramuka garuda.
b. SPG sesuai dengan golongan usia, dibedakan lewat warna dasar.
c. Pada siaga, TPG dapat diberikan ketika telah memenuhi SKU Tata
Pada penggalang, TPG diberikan ketika telah memenuhi SKU Terap
Pada penegak, TPG dapat diberikan ketika telah memenuhi SKU Laksana
d. Logo Pramuka garuda (background warna sesuai dengan tingkatan)
e. Pada upacara, icon digantung pada kalung.
BAB 20
KIASAN PADA MASING-MASING GOLONGAN
1. Siaga
Kemudian segeralah kita memulai dengan pembangunan yang membutuhkan bantuan yang tinggi dan penataan yang baik. Diinspirasi oleh sejarah pendirian Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
2. Penggalang
Kita mencari ramuan atas bahan-bahan yang kemudian dirakit/ disusun dan akhirnya kita terapkan dalam pembangunan bangsa. Terinspirasi oleh peringatan Sumpah Pemuda tahun 1928.
3. Penegak
Dalam pembangunan kita memerlukan bantara-bantara (ajudan) pengawas kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup melaksanakakan pembangunan. Berdasarkan sejarah kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
4. Pembina = membina bangsa dan negara
5. Andalan = para pemimpin yang diandalkan.
BAB 21
STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
1. Tugas pokok gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik.
2. Jenjang organisasi sebagaimana yang telah digambarkan terdahulu, yakni dari Gugus Depan, Kwartir Ranting, Kwartir Cabang, Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional.
3. Lemdikacab yakni lembaga pendidikan tingkat cabang
4. Musyawarah Nasional (Munas) dan Musyawarah Daerah (Musda) serta Musyawarah Cabang (Muscab) diadakan 1 kali dalam 5 tahun. Sedangkan Musyawarah Ranting (Musran) dan Musyawarah Gudep (Mugus) diadakan 1 kali dalam 3 tahun.
5. Musran pada Kwarran harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh KaKwarran, utusan dari gudep sebanyak 4 orang (1 penegak, 1 pandega dan 2 pembina)
6. Muscab harus dihadiri oleh 7 orang yang dimandatir oleh KaKwarcab, 1 orang dari Mabicab, 7 orang dari Kwarran (termasuk dari DKR dan Mabiran)
7. Musda harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh KaKwarda (termasuk Ketua DKD ditambah 1 orang dari Mabida), 6 orang dari Mabicab, 6 orang dari Kwarran.
8. Munas harus dihadiri oleh 8 orang yang dimandatir oleh KaKwarnas (termasuk 1 orang anggota DKD ditambah 2 dari Mabinas)
9. Kepengurusan dalam organisasi kepramukaan terdiri atas :
a. 1 orang ketua
b. Beberapa wakil ketua (sekaligus ketua bidang/ seksi/ departemen/ pogja)
c. Sekjend (pada Kwarnas) atau sekretaris (pada Kwarda, Kwarcab, Kwarran dan Gudep)
d. Beberapa orang anggota
10. Ketua dapat dipilih 2 x masa bakti berturut-turut
11. Kwartir menetapkan andalan urusan yang dikelompokkan dalam bidang-bidang yang ditentukan, bertugas untuk memperlancar dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Kwartir.
12. Sekretaris bertugas untuk menyusun staf yang terdiri atas karyawan yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis dan administrasi yang dipimpinnya.
13. Kwartir membentuk pimpinan Saka yang ketuanya ex officio.
14. Untuk menjadi seorang andalan, minimal aktif dalam 5 tahun terakhir di Kwartir.
BAB 22
ORGANISASI GUGUS DEPAN (GUDEP)
1. Organisasi gudep diatur berdasarkan Skep. Kwarnas No. 086/ 2004, yakni :
Gambar 4. Organisasi Gugus Depan
Penjelasan :
Organisasi gugus depan dibina oleh seorang pembina, dengan 4 satuan. Yakni Perindukan Siaga (S), Pasukan Penggalang (G), Ambalan Penegak (T), dan Racana Pandega (D). Perindukan siaga terdiri atas 4 barung, yang dibina oleh seorang Pembina Siaga (BS) dan dibantu oleh 3 orang Pembantu Pembina Siaga (PBS). Jumlah peserta didik adalah 4 barung x 10 Siaga = 40 orang siaga.
2. Dalam mugus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Pertanggung jawaba keuangan
b. Program kerja (selama 3 tahun masa bakti)
c. Pemilihan pembina gudep
3. Dewan kehormatan pada pandega adalah semua pandega yang telah dilantik. Pada
4. Dewan kehormatan terdiri atas :
a. Mabigus
b. Pembina satuan
c. Pembina gudep
d. Pembina ambalan
5. Administrasi gudep terdiri atas :
a. Buku induk
b. Buku keuangan
c. Buku inventaris
d. Buka agenda rapat
BAB 23
SISTEM AMONG
1. Sistem among adalah cara mengasuh. Istilah ini digunakan pertama kali oleh Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama lengkap Raden Mas Surjadiningrat, lahir pada 2 Mei 1889 yang kemudian diperingati sebagai hari pendidikan nasional.
2. Sistem among adalah sistem pendidikan dengan cara memberi kebebasan bergerak dan bertindak leluasa sejauh mungkin, menghindari unsur :
a. Perintah
b. Keharusan
c. Paksaan
Sehingga tidak merugikan bagi masyarakat dan diri sendiri
Pedoman :
Ing Ngarso sing Tulodo (Di depan memberikan contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah menjadi motivator)
Tut Wuri Handayani (Di belakang sebagai pendorong)
3. Dalam gerakan Pramuka, peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya, bakatnya, kemampuannya dan cita-citanya.
4. Pembina hanya bertugas menjaga, membenarkan, meluruskan, mendorong, memberi motivasi, menjadi tempat konsultasi dan bertanya bagi peserta didik.
5. Sistem among secara terpadu dapat dilihat pada gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar