Jayalah Pramuka Indonesia

Junjung Tinggi Dasa Darma...Tepati Janji hidup satya dama

slide

Jumat, 20 Mei 2011

Perkemahan Survival dan Bivak

PERKEMAHAN PELANTIKAN PENGGALANG RAMU

Quantcast
XP2 Scout Weekend News – Pada hari Sabtu tanggal 7 Desember 2008 akan dilaksanakan perkemahan di halaman SMPN 2 Kalipuro dalam rangka pelantikan penggalang Ramu. Perkemahan tersebut direncanakan juga akan melibatkan unit kegiatan siswa lain yaitu PMR dan OSIS. Perkemahan dilaksanakan tepat sehari sebelum dilaksanakan kegiatan Sholat Iedhul Adha, sehingga sekalian para peserta kemah yang beragama Islam dilibatkan dalam pemotongan hewan korban.
Ketua pelaksana kegiatan Ibu Yuli Sunarti menjelaskan bahwa kegiatan tersebut selain digunakan untuk pelantikan anggota Pramuka Penggalang Ramu juga sekaligus LDKS pengurus OSIS periode 2008/2009 yang baru saja terpilih. Bagi anggota Pramuka Gudep SMPN 2 Kalipuro sendiri ini merupakan kegiatan yang pertama setelah terjadi pergantian pembina yang sebelumnya dijabat oleh Ibu Dra. Emmy Nurlaily dan sekarang di bina oleh tiga orang pembina yaitu Ibu Tjitjik Enawati, S.Pd, Ibu Aris Hartati, S.E. dan Sugeng L. Yuwono, S.Pd.
Kegiatan rencananya akan diisi dengan penyelesaian pengisian SKU, pemberian materi, kegiatan renungan dan pemberian materi kepramukaan. Menurut Kak Aris, kegiatan akan diusahakan menjadi kegiatan yang menyenangkan. Ada beberapa permainan  yang ditawarkan kepada peserta. Diantaranya berupa quis,  perlombaan tekpram, dan pengenalan internet. Semoga berhasil ya Kak!
Peta dan kompas merupakan alat yang saling berkaitan karena hampir seluruh bidang kegiatan manusia memerlukan peta dan kompas seperti militer, instansi non militer (sipil), bahkan para pengembara. Seorang anggota Pramuka (utamanya penggalang, penegak, dan pandega) juga diharapkan dapat menguasai ketrampilan menggunakan kompas dan membaca peta. Ketrampilan ini diperlukan terutama jika seorang pramuka harus menjelajahi medan yang tidak dikenalinya.
Untuk mempelajari kompas dengan baik pertama kita harus mengenal dulu alat yang bernama kompas tersebut. Kompas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menetapkan/menunjukkan arah mata angin. Seorang pengembara dan ahli berkemah, harus mengetahui benar tentang Kompas. Dengan bersemboyan pada Kompas, ia akan dapat mengikuti jalan yang tertera dalam Peta, maka ia tidak akan tersesat dalam perjalanan/pengembaraan.
Kompas yang baik mempunyai cairan yang terdapat di dalamnya cairan tersebut mengatur gerakan dari jarum, sehingga anda dapat menggunakan kompas dengan baik walaupun memegangnya kurang dengan sempurna. Jangan membeli kompas yang murah tetapi tanpa cairan yang terdapat di dalamnya. Jarum kompas diwarnai dalam dua warna. Jika kompas digenggam secara benar (mendatar), ujung warna merah mengarah ke utara, dan putih mengarah ke selatan. Ada banyak macam kompas yang digunakan antara lain: kompas silva, kompas bidik, dan gabungan kedua macam kompas.

Baseplate atau kompas protractor atau kompas silva
kompas silva
Kompas Silva (Dimas)
Kompas tipe ini ditemukan oleh Kjellstrom bersaudara semasa perang dunia II dan terdiri atas sebuah rectangular baseplate, yang ditandai dengan panah warna merah sepanjang axis, dan lingkaran kompas ditandai derajat (hampir di seluruh dunia untuk lingkaran penuh adalahy 360 derajat , tetapi sebagian belahan eropa menggunakan 400 derajat). Tanda dibagian dasar rumah kompas adalah sebuah panah dan sebuah garis paralel di dalam panah tersebut. tampilan tambahan mungkin termasuk lanyard untuk memasang kompas di pinggang, garis skala untuk ukuran jarak peta sepanjang satu atau lebih ujung dari baseplate, sebuah cermin untuk membaca peta secara detail, dan lubang berbentuk lingkaran dan segitiga untuk menandai jalur orienteering diatas peta.
Kompas bidik
KOMPAS BIDIK
Kompas Bidik (pramukanet.org)
Kompas kedua dikenal sebagai kompas bidik karena kompas ini dapat digunakan untuk mencari sudut dengan cara membidik. Kompas ini yang umumnya digunakan oleh anggota pramuka dalam materi kompas dan peta. Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
  1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
  2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
  3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
  4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
  5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
  6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.

TEHNIK – TEHNIK SURVIVAL DAN BIVAK
Guna bertahan hidup di dalam situasi sulit, kita harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar kita dari apa saja yang tersedia di sekitar kita. Maka dari itu perlu penguasaan teknik-teknik survival, diantaranya teknik membuat api, teknik membuat shelter, teknik membuat trap, teknik mendapatkan air, teknik membuat jejak dan isyarat.
1. Api
Api tidak hanya berfungsi untuk memasak bahan makanan saja, tetapi juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh kita. Selain itu dengan perapian kita dapat terhindar dari berbagai binatang. Binatang buas yang takut terhadap api antara lain : serigala, harimau, dan sebagainya.
Untuk menghangatkan tubuh, panas api akan lebih efektif menghangatkan tubuh jika kita membuat beberapa api kecil daripada membuat satu api besar.
Perapian yang baik haruslah diatur sedemikian rupa sehingga kayu dapat terbakar secara merata. Dengan penyusunan perapian yang baik dapat memberikan berbagai fungsi. Selain untuk menghangatkan tubuh, memasak, juga dapat dijadikan alat penghalau binatang.
Untuk mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/bahan yang kering dan mudah terbakar. Perapian yang baik biasanya dimulai dari ranting-ranting kecil untuk dijadikan fire starter. Untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar.
Untuk mendapatkan api selain menggunakan alat khusus (korek api/pematik), juga dapat dilakukan dengan cara tradisional. Seperti menggesek-gesekan bahan kering dengan bahan kering lainnya. Letak keberhasilan pembuatan api tradisional yaitu dalam bentuk batang dan jenis bahan/kayu serta cara yang dilakukannya.

Teknik Membuat Api

Bunga api adalah tahap awal dalam pembuatan api. Selanjutnya ialah mengusahakan untuk menangkap bunga api dengan kawul atau ranting dan daun kering.
1. Mematik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.
BIVOUAC
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival. Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan adalah : BIVAK
Bivak
Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim
Macam-macam bivak :
1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan
untuk pengawasan dan istirahat sementara
                 untuk perlindungan diri dan istirahat permanen
2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll
               BIVAK BUATAN dari ponco atau plastik tipe perlindungan ...utk istirahat permanen
Macam bentuk bivak ( untuk hutan-gunung )
1. Bivak pengawasan / pengintaian
2. Bivak pertahanan / perlindungan
            BIVAK BUATAN tipe wigwam
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak
Ø Kondisi medan
- tempat harus datar / rata / enak buat tidur
- bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
- jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
- dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
- aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)
antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar